Minimarket sering kali menjadi pilihan alternatif untuk mencari makan atau minuman. Banyak minimarket yang memanfaatkan lahan kosong di depannya untuk disewakan ke pedagang. Banyaknya konsumen yang mengunjungi minimarket setiap hari menjadi motif pendorong bagi pedagang untuk membuka usaha.
Salah satu pedagang yang jeli melihat peluang usaha yang ditawarkan oleh minimarket adalah Aris. Sejak enam bulan yang lalu, ia menggeluti usaha berjualan Cakwe Medan di jl. Asnawi, Beji, Depok. Untuk memperoleh lapak di depan Alfamart, syarat yang di ajukan oleh pihak pengelola tidak terlalu sulit. Ia hanya di haruskan untuk membayar Rp 300 ribu per bulan dengan fasilitas listrik. Sedangkan untuk air, Aris mengambil sendiri dari penduduk sekitar. Ia hanya di haruskan untuk menjaga kebersihan dan jangan sampai mengganggu parkir di area Alfamart.
Cakwe Medan buatan Aris di jual dengan harga Rp 1.000 per potong. Dalam sehari, Aris bisa menjual hingga tujuh adonan Cakwe. Tiap adonan Cakwe bisa di bagi lagi menjadi 25-30 potong Cakwe. Tiap adonan Cakwe Medan yang dijual Aris berbeda dengan Cakwe Bandung yang menggunakan saus, sedangkan Cakwe Medan menggunakan sambal. Perpaduan rasa sambalnya yang pedas, asam, dan manis semakin menggugah selera. Rasa pedas di peroleh dari cabai, sedangkan rasa asam dan manis di peroleh dari nanas yang diolah bersama cabai yang di jadikan sebagai sambalnya.Salah satu pedagang yang jeli melihat peluang usaha yang ditawarkan oleh minimarket adalah Aris. Sejak enam bulan yang lalu, ia menggeluti usaha berjualan Cakwe Medan di jl. Asnawi, Beji, Depok. Untuk memperoleh lapak di depan Alfamart, syarat yang di ajukan oleh pihak pengelola tidak terlalu sulit. Ia hanya di haruskan untuk membayar Rp 300 ribu per bulan dengan fasilitas listrik. Sedangkan untuk air, Aris mengambil sendiri dari penduduk sekitar. Ia hanya di haruskan untuk menjaga kebersihan dan jangan sampai mengganggu parkir di area Alfamart.
Untuk menjalankan usahanya Cakwe Medan, Aris mengeluarkan modal Rp 2 juta yang digunakan untuk membeli gerobak dan peralatan masak seperti kompor dan wajan. Perlengkapan tersebut ia beli dari temannya yang memang sejak awal berjualan Cakwe Medan.
Sarana penjualan yang dibutuhkan Aris selain gerobak adalah terpal yang dipasang di atas gerobaknya. Untuk belanja bahan baku seperti tepung terigu, vermipan, dan soda kue ia lakukan tiap 2-3 hari sekali dan menghabiskan biaya Rp 60-80 ribu. Jika belanja bahan baku dilakukan tiap 2-3 hari sekali, lain halnya dengan bumbu Cakwe yang dilakukan setiap hari. Hal ini dikarenakan bumbu tidak tahan lama, jadi setiap hari harus membeli yang baru. Bahan untuk membuat Cakwe biasanya ia beli di minimarket di dekat rumahnya.
Aris mengaku bahwa berjualan di depan minimarket lebih menguntungkan dibandingkan dengan di tempat lain. Hal ini dikarenakan minimarket seperti Alfamart selalu ramai dikunjungi oleh konsumen. Semakin banyak konsumen di Alfamart, maka pembeli Cakwe juga akan semakin banyak. Biasanya pembeli akan meningkat jumlahnya pada saat malam atau hari libur. Jika hari biasa Aris bisa menjual tujuh adonan, maka pada saat hari libur ia bisa menjual hingga delapan adonan Cakwe. Dalam sehari saat ini ia bisa memperoleh pendapatan hingga Rp 196 ribu, dengan keuntungan bersih bisa mencapai 70%.
Mas kalo pesan cakwe dan kue bantal utk lebaran bs diantar yah? Tq
BalasHapus